kalam hikmah 6 | sembunyikan amal
“Sebaiknya amalan kita, kita rahasiakan dari orang lain”. Abi Ihya’. kalam hikmah 6
Kita sebagai manusia biasa tentu merasakan kepuasan batin ketika orang lain mengetahui dan mengakui kebaikan yang kita lakukan. Kita ingin mendapat pujian, penghargaan, dan hormat dari masyarakat. Kita ingin menjaga reputasi kita sebagai orang yang berbudi luhur, bermoral tinggi, dan berjiwa sosial.
Namun, apakah itu tujuan utama kita beramal? Apakah kita berbuat baik hanya karena ingin dilihat dan disanjung oleh manusia? Apakah kita tidak khawatir bahwa niat kita tercemar oleh riya’, sum’ah, atau ujub yang bisa mengurangi pahala dan keberkahan amal kita?
Oleh karena itu, ada baiknya kita mengikuti nasihat Abi Ihya untuk merahasiakan amal kita dari orang lain. Dengan begitu, kita bisa lebih ikhlas dan tulus dalam beramal. Kita tidak lagi peduli dengan pandangan atau omongan manusia tentang kita. Yang penting bagi kita adalah bagaimana mendapatkan ridha dan cinta dari Allah SWT.
Menyembunyikan amal adalah salah satu cara untuk membersihkan hati dan niat kita dari hal-hal yang bisa mengganggu kualitas amal kita. Kita beramal bukan untuk dunia atau pencitraan diri, tapi untuk akhirat dan pengabdian diri.
Tentu saja, ada pengecualian dalam hal ini. Jika kita adalah seorang pemimpin, ulama, da’i, atau tokoh masyarakat yang menjadi panutan bagi banyak orang, maka menampakkan amal kita bisa menjadi sarana dakwah dan motivasi bagi orang lain. Dengan menunjukkan contoh nyata dari amal kebaikan, kita bisa menginspirasi dan mengajak orang lain untuk ikut berbuat baik.
Namun, meskipun demikian, kita tetap harus menjaga niat dan hati kita agar tidak terjebak dalam kesombongan atau kesenangan diri. Kita harus selalu ingat bahwa segala amal yang kita lakukan adalah karena izin dan karunia dari Allah SWT. Kita harus selalu bersyukur dan memohon ampun kepada-Nya atas segala kekurangan dan kesalahan kita. kalam hikmah 6
Wallahu a’lam.
Dinukil dari catatan taklim Ust.Sabieq bil Khoirot
Alumni Ma’had Pengembangan & Dakwah
Nurul Haromain Pujon