Kalam Hikmah 10
|

Kalam Hikmah 10 | Ma syaa alloh….

Kalam Hikmah 10 “Kalau kita punya sesuatu baru maka katakan: Masya Allah Laquwwata illa billah.” (Abi Ihya)

Masya Allah La quwwata illa billah, sebuah kalimat yang tercantum dalam surat al-Kahfi ayat 39-41. Yang artinya lebih kurang:

“Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu ‘Masya Allah’ tidak ada kekuasaan kecuali dengan (pertolongan) Allah? Jika kamu anggap aku lebih kurang dari pada kamu dalam hal harta dan anak, maka mudah-mudahan Tuhanku akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu (ini); dan mudah-mudahan Dia mengirimkan ke tentuan (petir) dari langit kepada kebunmu, hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin; atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi.”

Sang Baginda pernah bersabda : “Tiada suatu nikmat pun yang diberikan oleh Allah kepada seseorang hamba dalam harta atau anaknya, lalu si hamba mengucapkan, Masya Allah Laquwwata illa billah (ini adalah apa yang dikehendaki Allah, tiada kekuatan bagiku untuk mengadakannya melainkan dengan pertolongan Allah), maka tiada suatu malapetaka pun yang akan menimpanya selain dari kematian”.

Membaca kalimat ini adalah ungkapan kelemahan seorang hamba, semua kenikmatan yang ada pada kita semuanya berasal dari Allah azza wajalla, bukan semata hasil dari usaha yang kita lakukan.

Kita mengenal Qarun, seorang miliader pada zamannya, akhirnya dihancurkan oleh Allah sebab ia merasa bahwa apa yang dia miliki adalah murni dari hasil kerja kerasnya.

Lelaki pemilik kebun yang indah dalam ayat tadipun akhirnya mendapatkan teguran keras dari Allah, sebab tidak menyandarkan apa yang ia miliki kepada Allah, akhirnya kebunnya hangus dihantam petir. Kalam Hikmah 10

Maka, alangkah indahnya kala kita mempunyai sesuatu baru, apapun itu, demi untuk menyukurinya dan mengembalikan semua kenikmatan itu kepada sang Pemberi, kita ucapkan Masya Allah laquwwata illa billah.

Bahkan Abuya al-Maliki mengajarkan, lebih baiknya di atas pintu rumah kita, kita tempeli kalimat ini, supaya disetiap kita memasuki rumah kita teringat untuk membacanya kembali, sehingga Allah ta’ala akan berkenan memberikan tambahan kenikmatan yang lebih besar ketimbang apa yang kita miliki.

Wallahu a’lam.