Kemuliaan Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan mulia. ada beberapa Kemuliaan diantanya adalah :
Ramadhan mulia karena ada turunnya Al-Quran
شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِیۤ أُنزِلَ فِیهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدࣰى لِّلنَّاسِ وَبَیِّنَـٰتࣲ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ (البقرة : ١٨٥)
“Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia. Dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)” (QS. Al Baqarah : 185)
Maka sebagai bentuk respon kita seorang mukmin. Hendaknya kita bisa : (1) Mengkhatamkan bacaan Al-Quran secara individu (2) Mengkhatamkannya dalam waktu shalat. Karena itu ibarat setoran di hadapan Allah Taala Respon Terhadap Ramadhan Menjadi Tanda beruntung atau ruginya seseorang | Kemuliaan Ramadhan
[عن أبي هريرة:] رغِمَ أنْفُ رجلٍ ذكِرْتُ عندهُ فلم يُصِلّ عليّ ورغمَ أنفُ رجلٍ دخل عليه رمضانَ ثم انْسَلَخ قبل أن يُغْفر لهُ ورغمَ أنفُ رجل أدركَ عنده أبواهُ الكبر فلم يُدْخلاهُ الجنةَ .(الترمذي : ٣٥٤٥)
Dari Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Celakalah seseorang, aku disebut-sebut di depannya dan ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku. Celakalah seseorang, Bulan Ramadhan menemuinya kemudian ia keluar sebelum ia mendapatkan ampunan. Dan celakalah seseorang yang kedua orang tuanya berusia lanjut namun kedua orangtuanya tidak dapat memasukkannya ke dalam Surga (karena baktinya kepada keduanya) “ (HR. Tirmidzi 3545)
Cara mendapatkan ampunan adalah dengan berpuasa di siang hari dan Qiyamul Lail di malam hari :
مَن قامَ رَمَضانَ إيمانًا واحْتِسابًا، غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ (البخاري : ٣٧)
“Barangsiapa yang menjalankan Shalat malam Ramadhan dengan penuh iman dan harapan pahala. Maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
مَن صامَ رَمَضانَ إيمانًا واحْتِسابًا، غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ (البخاري : ٣٨)
“Barangsiapa yang menjalankan puasa Ramadhan dengan penuh iman dan harapan pahala. Maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
Bulan Berdoa
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِی عَنِّی فَإِنِّی قَرِیبٌۖ أُجِیبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡیَسۡتَجِیبُوا۟ لِی وَلۡیُؤۡمِنُوا۟ بِی لَعَلَّهُمۡ یَرۡشُدُونَ (البقرة : ١٨٦)
Ayat ini disebutkan di pertengahan bab puasa di dalam al-Quran yang menunjukkan ada kesempatan besar dalam berdoa. Yang diperintahkan Rasulullah ﷺ adalah berdoa ini
واستكثروا فيه من أربعِ خصالٍ: خصلتين ترضون بهما ربَّكم وخصلتين لا غناءَ بكم عنهما، فأما الخصلتان اللتان ترضون بهما ربَّكم: فشهادةُ أنْ لا إلهَ إلا اللهُ وتستغفرونه، وأما الخصلتان اللتان لا غناءَ بكم عنهما: فتسألون اللهَ الجنَّةَ وتعوذون به من النارِ
أشهد أن لا إله إلا الله، أستغفر الله، أسألك الجنة وأعوذ بك من النار. اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني.
Abuya memperbanyak doa tersebut saat menjelang berbuka puasa, dan menjelang subuh
اللهم سلمنا لرمضان وسلم رمضان لنا وتسلمه منا متقبلا
“Ya Allah, selamatkanlah kami untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, dan jadikanlah bulan Ramadhan sebagai selamat dan berkah bagi kami, serta terima amalan-amalan kami di bulan ini.”
بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآن العَظِيْم، وَنَفَعَنِيْ وَإيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم، وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْن