Sedekah Ramadhan
Sedekah Ramadhan | Bulan Ramdhan adalah bulan yang sangat istimewa bagi kehidupan seorang muslim. Pahala amalan wajib digandakan menjadi tujuh puluh kali, dan amalan sunnah dihargai seperti amalan wajib pada selain bulan ramadhan. Lebih penting dari keistimiwaan ini adalah bahwa bulan ramadhan disipakan secara khusus oleh Allah. Bagi para hambaNya agar mendapatkan pengampunan dosa-dosa sehingga bulan ini disebut bulan ramadhan yang juga merupakan salah satu nama Allah. Rasulullah Saw bersabda :
لاَ تَقُوْ لُوْا رَمَضَانَ فَإِنَّ رَمَضَانَ اِسْمٌ مِنْ أَسْمَـاءِ اللهِ تَعَالَى
“Jangan kalian mengucapkan Ramadhan, karena ia termasuk salah satu dari nama-nama Allah“
Agar pengampunan Allah itu didapatkan dan rahmat Allah terkhusus di bulan ramadhan diraih. Maka seorang muslim harus berusaha sekuat tenaga agar tidak sekedar berpuasa secara zhahir dan bathin. Tetapi juga melengkapi puasa dengan qiyam ramadhan, memperbanyak membaca Alqur’an serta menambah nilai dan mempertinggi intensitas sedekah. Ibnu Abbas ra meriwayatkan:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُوْنُ فِى رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ وكَانَ يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ…
“Adalah Rasulullah Saw manusia yang paling dermawan, dan kondisi beliau paling dermawan adalah saat berada di bulan ramadhan ketika didatangi oleh Jibril. Ia (Jibril) mendatangi beliau setiap malam ramadhan lalu bersama mudarasah Alqur’an…”
Selain sebagai perimbangan pertambahan anugerah Allah yang diberikan kepada kaum muslimin di bulan ramadhan. Kedermawanan Rasulullah Saw yang semakin bertambah di bulan ramadhan juga sangat dipengaruhi oleh aktivitas tadaarus Alqur’an bersama Jibril yang disebutkan oleh sebagian ulama bahwa aktivitas ini memiliki fungsi memperkaya hati. Hati semakin merasa kaya dengan apa yang telah dimiliki sehingga semakin mudah mendermakan kepemilikan. Dari rangkaian ini bisa disimpulkan bahwa orang yang banyak tadaarus atau seorang ahli Alqur’an harus memiliki kekayaan hati yang dibuktikan dengan banyak memberi dan semakin memperbanyak pada saat berada di bulan ramadhan.
Mengomentari hadits ini Syekh Hasan al Massyath menuliskan:
“Kedermawanan Rasulullah Saw terwujud dalam segala bentuk kedermawanan dalam mendermakan ilmu, harta benda, mendermakan diri untuk Allah dalam perjuangan memenangkan agamaNya dan menunjukkan para hambaNya serta memberikan manfaat kepada sesama dengan segala cara; baik memberikan makanan kepada orang yang lapar, menasehati orang yang tidak mengerti, memenuhi kebutuhan dan meringankan penderitaan mereka. Dalam lingkaran budi pekerti terpuji inilah beliau Saw berada semenjak usia pertumbuhannya… Dan kemudian budi pekerti terpuji itu terus berkembang berlipat-lipat ganda pada diri beliau setelah diutus menjadi seorang utusan Allah.”
Terkait dengan nilai dan intensitas sedekah yang harus bertambah pada bulan ramadhan, maka selain memberikan teladan sebagaimana kesaksian dari Ibnu Abbas ra di atas, Rasulullah Saw juga memberikan bimbingan :
سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الصَّوْمِ أَفْضَلُ بَعْدَ رَمَضَانَ؟ فَقَالَ: “شَعْبَانُ لِتَعْظِيْمِ رَمَضَانَ” قِيْلَ: فَأَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: “صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ”
Nabi Saw ditanya : “Puasa manakah selain ramadhan yang lebih utama?”. Beliau bersabda : “Sya’ban untuk memuliakan ramdhan.” Ditanya : Lalu sedekah manakah yang lebih utama? Beliau bersabda : “Sedekah di bulan Ramadhan”
Di samping secara umum menganjurkan memperbanyak sedekah. Rasulullah Saw juga menyebutkan model sedekah yang bisa dilakukan yaitu memberikan makanan atau minuman untuk berbuka puasa. Dari Zaid bin Khalid al Juhani ra, Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنْ لَا يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Barang siapa memberikan buka orang yang berpuasa maka ia mendapatkan pahala seperti pahalanya tanpa sedikitpun mengurangi pahala orang yang berpuasa”
Bukan hanya sekedar mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa. Seorang yang telah berbuat kedermawanan berupa memberikan makanan atau minuman untuk berbuka puasa. Juga memperoleh keuntungan berupa do’a para malaikat, mendapati lailatul qadar, jabat tangan jibril yang akan menjadi jalan memiliki hati yang mudah tersentuh oleh petuah dan nasehat serta hati yang merasakan ibadah sebagai sebuah kenikmatan surga yang diturunkan ke dunia. Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
“Barang siapa memberikan buka kepada orang yang berpuasa di bulan ramadhan dari pekerjaan yang halal maka malaikat bershalawat (berdoa) untuknya pada seluruh malam-malam ramadhan. Jibril menjabat tangannya pada malam (lailatul) qadar, dan barang siapa dijabat tangan oleh Jibril. Maka deras air matanya dan lembut hatinya.” Seseorang bertanya : “Menurut engkau bagaimana bila seseorang tidak memiliki itu?.” Beliau bersabda : “Maka sepotong roti” orang itu bertanya : “Bagaimana jika tidak memiliki?” beliau Saw bersabda : “Maka sejumput makanan” orang itu bertanya : “Bagaimana jika tidak memiliki?” beliau bersabda : “Maka sekali seruputan susu” orang itu bertanya (lagi) “Bagaimana jika tidak memiliki?” beliau bersabda : “Maka seteguk air”
Pada bulan Ramadhan kita bisa dengan mudah mendapati makanan dan minuman gratis untuk berbuka puasa di masjid, mushalla atau bahkan di pinggir jalan menjelang waktu berbuka tiba, pertanyaannya adalah apakah kita sudah menjadi bagian dari para penderma untuk berbuka? apakah hanya sekali saja atau setiap sore kita memberikan buka puasa? Dan terakhir apakah kita, orang-orang yang diberikan keluasan rizki oleh Allah sudah menyiapkan diri untuk menambah nominal dan intensitas sedekah kita pada bulan ramadhan ini?
Adalah Abuya As Sayyid Muhammad al Maliki. Berdasarkan kisah dari para santri beliau yang kini telah ratusan tersebar di seluruh propinsi di Indonesia. Sebagai seorang kiyai pengasuh pesantren dan figur publik. Pada setiap bulan ramadhan senantiasa memberikan tambahan uang saku kepada para santri yang bermukim di kediaman beliau. Kebiasaan ini biasa disebut oleh para santri dengan berkah ramadhan.
= والله يتولي الجميع برعايته =