Shilaturrahim
|

Shilaturrahim

Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ : أَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ. قَالَ : مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَلَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَه

Dari Ibnu Syihab. Ia berkata : “Anas bin Malik memberitakan kepadaku bahwa sesungguhnya Rasulullah bersabda : ‘Barang siapa yang suka diluaskan rizki dan dipanjangkan usianya maka hendaklah ia menyambung sanak familinya’.”

Seputar Silaturrahim

Rahim yang dimaksud adalah kerabat (keluarga). Kerabat dinamakan rahim karena kerabat menarik adanya kasih sayang satu sama lainnya. Silaturrahim artinya mencintai dan menyayangi mereka lebih dari yang lain. Allah taala berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَام إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُم رَقِيبًا

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (Qs. An Nisa’ : 1)

Diluaskan rizki maksudnya jumlahnya semakin banyak, atau berkahnya yang bertambah, Usianya semakin panjang, ada pertanyaan masyhur bahwa ajal dan rizki adalah bagian dari taqdir yang tidak bisa dirubah, tidak bisa bertambah dan berkurang. Ulama banyak pendapat, namun yang shahih menurut Al Munawi adalah (1) pertambahan ini dengan pertambahan berkah, taufiq (ditolong) pada ketaatan, usianya ramai dengan perkara manfaat untuk dirinya kelak di akhirat dan dijaga agar tidak menjadi sia-sia. (2) perubahan (tambah usia) ini adalah apa yang nampak bagi malaikat di (lauh Mahfudz, buku manual pengelolaan alam), bahwa usia fulan adalah 60 tahun, namun jika ia bersilaturahim akan ditambah empat puluh tahun, dan sekalipun demikian ilmunya Allah mengetahui apakah fulan ini melakukan silaturahim atau tidak. Itulah diantara arti firman Allah يمحو الله ما يشاء ويثبت, bagi Allah, ilmunya telah meliputi segalanya, sekalipun nampak bagi manusia usia fulan bertambah. (3) namanya abadi, tetap dikenang sekalipun sudah wafat seakan-akan ia hidup lama sekali.

Penyambung tali rahim bukanlah yang berziarah karena diziarahi (balas budi) namun orang yang rela menyambung orang yang sudah memutusnya. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dari Abdullah Bin Umar Ra. Bahwa Nabi ﷺ bersabda :

عن عبدالله بن عمرو: الرَّحِمُ معلَّقةٌ بالعرشِ وليس الواصلُ بالمكافئِ ولكنَّ الواصلَ الَّذي إذا انقطَعت رحِمُه وصَلها (رواه ابن حبان:٤٤٥ )

Pembagian Rahim :
  • Rahim Ammah, Yakni persaudaraan karena seagama. Rahim ini yang kemudian disebut dengan Ukhuwah Islamiyah. Rahim Ammah ini juga wajib dijaga dan harus disambung dan dilestakan, bahkan orang yang berziarah kepada saudara muslim akan mendapatkan tiga doa Malaikat : (1) Semoga Hidupmu Indah (2) Perjalannmu menyenangkan dan (3) Kamu mendapatkan tempat yang tinggi di Surga.

عن أبي هريرة: من عاد مريضًا، أو زار أَخًا له في اللهِ ناداه منادٍ: أن طِبْتَ وطاب مَمْشاكَ وتبوأتَ من الجنةِ مَنزِلًا الترمذي :٢٠٠٨

  • Rahim Khassah, Yakni persaudaraan khusus, ini ada dua: (1) karena ada hubungan kerabat dan (2) Hubungan Ilmu. Pembahasan Hadits di atas berkaitan dengan Rahim Khassah karena ada hubungan kerabat. Sementara Imam Syafii menganggap sangat penting untuk menjaga Rahim Ilmu, karena jika jasa memerdekakan dari perbudakan manusia saja bisa mendapatkan imbalan warisan (wala’) maka bagaimana imbalan orang yang berjasa memerdekakan dirinya dari siksaan neraka selamanya, yaitu dengan ilmu seorang guru sehingga ia bisa mengenal Allah, menyembahkan dengan baik. Beliau berkata, Ilmu itu bagian dari Nasab, yakni harus disambung, dijaga dan dilarang memutusnya.

العلم لحمة كلحمة النسب

Berdasarkan keterangan ini, Abina Ihya’ berkata, “jika seorang murid sudah memutus hubungan dengan gurunya, baik dengan tidak sowan kepadanya, tidak mendatangi haulnya atau bahkan sama sekali tidak mendoakannya, maka ia termasuk pemutus tali rahim, ia tidak bisa masuk surga In Sya Allah. Inilah santri buki. Semoga kita bukan termasuk di dalamnya”.

Keutamaan Silaturahim
  • Di Luaskan Rizki dan di tambah usianya, seperti hadits di atas.
  • Seorang kerabat mempunyai niali tambah untuk mendapatkan perhatian, sebagaimana firman Allah :

وَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْ بَعْدُ وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا مَعَكُمْ فَأُولَٰئِكَ مِنْكُمْ ۚ وَأُولُو الْأَرْحَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَىٰ بِبَعْضٍ فِي كِتَابِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk golonganmu (juga). Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs. AL Anfal : 75)

  • Penyambung tali rahim adalah termasuk orang cerdas (Ulul Albab) yang senantiasa mengambil pelajaran di semua kejadian. Sebagaimana firman Allah :

وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ

“Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.” (Qs. Ar Ra’d : 21)

  • Penyambung Rahim termasuk orang yang menjalankan perintah Allah :

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (Qs. An Nahl : 90)

  • Penyambung Rahim mendapat doa istimewa dari Rahim itu sendiri

عن عائشة أم المؤمنين: الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بالعَرْشِ تَقُولُ مَن وصَلَنِي وصَلَهُ اللَّهُ، ومَن قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ. رواه مسلم:٢٥٥٥

Rahim digantungkan di arsy, ia selalu berdoa, “Semoga orang yang mau menyambungku disambung Allah, dan orang yang memutusku diputus Allah

  • Penyambung tali Rahim akan mendapatkan naungan Allah dengan Arsy.

Anas Bin Malik berkata : “Ada tiga golongan yang nanti mendapatkan naungan Arsy pada hari Kiamat: (1) Penyambung tali rahim, Allah akan panjangkan usianya, Allah luaskan rizki dan kuburnya. (2) Seorang perempuan yang ditinggal mati suaminya dan meninggalkan anak yatim, ia urus keperluan yatim itu sampai Allah memberikan kesejahteraan kepada mereka atau sampai mereka meninggal dan (3) Seseorang yang membuat makanan lalu ia panggil para yatim dan miskin untuk makan bersamanya”

Bahaya memutus silaturrahim:
  • Tidak masuk surga bersama golongan Awal. Atau tidak masuk surga selama-lamanya jika ia meyakini boleh memutus tali rahim.

عن جبير بن مطعم: لا يَدْخُلُ الجَنَّةَ قاطِعٌ. قالَ ابنُ أَبِي عُمَرَ: قالَ سُفْيانُ: يَعْنِي قاطِعَ رَحِمٍ

  • Pemutus tali rahim akan mendapat laknat, ditulikan pendengaran dan dibutakan penglihatannya. Allah Taala berfirman :

فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ. أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَىٰ أَبْصَارَهُمْ

“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.” (Qs. Muhammad : 22-23)

Ayat ini menjelaskan tentang sebab orang bisa memutus tali Rahim, yaitu karena ingin berkuasa. Orang yang berambisi kekuasaan selain akan menyebabkan dia memutus tali Rahim juga akan membuat kerusakan di muka bumi, karena itulah Allah laknat, tulikan dan butakannya. Naudz Billah.

  • Pemutus Tali Rahim akan dilaknat Allah, diabadikan dalam al Quran sampai pada tiga tempat, sebagaimana yang dikatakan Sayyidina Ali kepada putranya ketika memberi nasihat.

Ali Bin Husain berkata kepada putranya, “Wahai putraku, jangan pernah kamu berteman dengan pemutus tali rahim, karena aku mendapati mereka dilaknat dalam Al Quran di tiga tempat”.

Hasan Al Bahsri berkata : “Ketika manusia sudah menampakkan ilmunya, tidak mengamalkan, lebih suka dengan lisan, memutus tali rahim, Allah akan meaknat mereka sehingga Allah tulikan pendengaran dan butakan penglihatan mereka. Jika kamu mempunyai kerabat, kamu tidak mengunjunginya dan tidak memberinya harta, katahuilah bahwa kamu telah memutusnya”.

Al Qurtubhi ra berkata : “Rahim yang wajib kamu sambung ada yang umum dan khusus. Rahim umum adalah Rahim agama, maka tugasmu adalah menyambungnya dengan mencintai, memberikan nasihat, berlaku adil, mengakui kesalahan dan menjalankan tugasmu atas mereka, baik yang wajib maupun sunnah. Sementara Rahim khusus kewajibanmu bertambah dengan memberikan infaq, mencari kabar dan melupakan kesalahan mereka”.

Al kisah, ada seorang kaya melaksanakan haji ke Baitul Haram. Begitu sampai di Makkah, ia menitipkan uangnya 1000 dinar kepada seorang lelaki yang terkenal dengan amanah, baik, untuk dijaganya sampai dia selesai dari Arafah. Ketika ia sudah sampai di Arafah, menjalankan wukufnya dan kembali ke Makkah, lelaki tadi didapatinya telah meninggal. Ia lantas menanyakan uangnya pada keluarga lelaki, namun dia tahu bahwa keluarganya belum tahu perihal penitipan uang tersebut.

Ia pun mendatangi Ulama Makkah dan menceritakan kisahnya. Ulama berkata, “nanti ketika sudah tengah malam, kamu datang ke Zamzam dan lihatlah airya, lalu katakan, “Wahai Fulan”, sebut namanya! Jika ia calon penghuni surga, ia pasti akan menjawab di panggilan pertamamu.” Pergilah si kaya itu dan mengerjakan perintah ulama. Begitu sampai di sana dan mengerjakan perintahnya, ternyata tidak ada satupun suara jawaban. Ia pun segera kembali menemui ulama. Mereka berkata, “Inna Lillahi Wainna Ilaihi Rajiun, saya khawatir temanmu itu Ahli neraka, coba sekarang kamu pergi ke Yaman, di sana ada satu sumur bernama Barhut, ia terkenal berada di mulut Jahannam, coba lihat di waktu malam, lalu panggil temanmu tadi, jika memang ia penduduk Neraka ia pasti akan menjawab.”

Berangkatlah ia ke Yaman. Ia menanyakan lokasi sumur kapada penduduk sekitar dan diberitahu letaknya. Ia datang dipertengahan malam, lalu melihat dan memanggil, “Wahai Fulan!” ternyata ada jawaban. Segera ia menanyakan uangnya, “dimana uangku?” Ia menjawab, “uangmu aku kubur disalah satu tempat di rumahku, aku tidak menitipaknnya pada putraku. Datanglah kesana dan gali pasti kamu dapat!”. Si kaya bertanya lagi, “kalau boleh tahu, mengapa kamu di sini, menurutku kamu orangnya baik?” Ia menjawab : “Aku mempunyai saudara perempuan miskin dan aku memutusnya, aku tidak memperdulikannya sehingga Allah menyiksaku dan menempatkanku di sini”.

Semoga Allah senantiasa berikan kita kekuatan untuk selalu menebarkan kasih sayang, dan ditolong bisa menghindari hal-hal yang bisa memutus tali rahim. Amin.

والله يتولى الجميع برعايته

Oleh : Ust Bahruddin Thohir
Sekretaris Umum Ma’had Pengembangan dan Dakwah
Nurul Haromain Pujon