|

inilah Realita Saat ini

Taushiyah Multaqo Sanawi Jamaah al Haromain
Di Trenggalek Jawa Timur Sabtu 27 Rajab 1444H / 18 Pebruari 2023 M

Allah Swt berfirman :

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa“ (QS al An’am : 44)

“Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya, karena air itu, tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit (dipanen), seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir” (QS Yunus : 24)

Rasulullah Saw bersabda : “Jika umatku telah melakukan lima belas perkara niscaya terjadilah bencana pada mereka”

  • Bila harta rampasan perang (atau aset bersama. pent) menjadi monopoli, yaitu bila orang-orang kaya, para tokoh dan pejabat saling bergantian memonopoli harta rampasan. Mereka secara paksa merampas dan menghalangi orang-orang lemah dan miskin dari mendapatkan haknya.
  • Bila amanat sebagai laksana harta rampasan yaitu orang yang memegang amanat merasa bahwa prilaku khianat adalah rampasan perang yang harus dijarah.
  • Bila zakat dianggap kerugian, yaitu mereka merasa berat menunaikan zakat karena menilai itu sama dengan pajak.
  • Bila seorang lelaki menuruti isterinya dan (sebaliknya) mendurhakai ibunya.
  • Bila ia baik kepada teman akrab dan (sebaliknya) berseteru dengan ayahnya.
  • Bila suara-suara di masjid menjadi riuh, yaitu bukan karena dzikir dan do’a, (tetapi) karena perselisihan-perselisihan atau yang lain seperti jual beli.
  • Bila pimpinan suatu kaum adalah orang yang paling nista di antara mereka, yaitu yang paling hina dan rendah.
  • Bila seseorang dihormati oleh karena dikhawatirkan keburukannya, yaitu karena khawatir keburukan dan pengkhianatannya semakin merajalela.
  • Bila arak diminum, yaitu seluruhnya karena begitu banyak jenis dan macamnya.
  • Bila sutera dikenakan, yaitu karena berlebihan dalam gaya berbusana.
  • Bila para biduanita dan alat-alat musik digemari, yaitu para artis dan alat-alat musik.
  • Bila generasi akhir umat ini melaknat generasi pendahulu mereka, yaitu dengan kemunculan sekte-sekte ahli bid’ah sebagaimana diisyaratkan oleh Rasulullah Saw : “Ilmu ini (agama ini) akan senantiasa dipikul oleh orang-orang yang adil dari setiap generasi penerus yang baik (khalaf). Mereka tepiskan darinya perubahan yang dilakukan oleh kelompok EKSTREM, juga akan yang diselipkan oleh kelompok pemalsu (LIBERAL), serta penafsiran yang dilakukan oleh orang-orang yang berilmu tapi bodoh (PINTER KEBLINGER)”(HR Baihaqi dalam al madkhal. Lihat al manhall al lathif karya Abuya hal 49)

Dalam kondisi demikian maka hendaklah mereka menunggu (mewaspadai) datangnya angin merah (seperti Covid-19 dsb. Pent), gempa bumi, tanah longsor, disalinnya rupa, hujan batu, dan berbagai tanda-tanda (musibah.pent) yang beruntun laksana untaian yang sudah lapuk yang terputus talinya lalu (jatuh) bertubi-tubi)) (HR Turmudzi no:2211 dan dalam al Jami’ as Shaghir nomer 774 dan Syarahnya, faedhul qodir 1/525)

Dan ingat sekarang ini kita telah menyaksikan banyak fenomena seperti tersebut, juga penyimpangan-penyimpangan serta hal-hal seperti buih dalam kehidupan beragama yang adalah di antara tanda dari tanda-tanda kiamat sebagai situasi yang mengukuhkan sabda Rasulullah Saw selaku manusia yang tidak bersabda atas dasar kesenangan melainkan hanyalah berdasar wahyu yang dititahkan.

Dan tiadalah seorang muslim yang terbina (terlatih) dan waspada akan bahaya fitnah-fitnah ini kecuali kembali kepada prinsip-prinsip Islam berikut ini :

  • Firman Allah Swt : “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan“ (QS al Anfaal : 24)
  • Sabda Rasulullah Saw : “Tiadalah terjadi kiamat sehingga Allah menjadikan tiga perkara sebagai sesuatu yang langka : dirham halal, ilmu yang terus dikaji, dan saudara fillaah” (HR Ad Dailami dalam al Firdaus no : 7533)
  • Sabda Rasulullah Saw kepada Hudzaifah ra seperti diriwayatkan oleh Imam al Bukhari (no : 7084) ketika ia mengadu kepada beliau Saw : “Wahai Rasulullah, lalu apa yang engkau perintahkan kepadaku jika mendapati hal itu?” Beliau Saw bersabda : “Kamu tetapi jamaah kaum muslimin dan imam mereka!” aku bertanya : “Jika tidak ada jamaah atau imam?” Beliau bersabda : “Maka jauhilah seluruh sekte-sekte itu meski kamu harus menggigit akar pepohonan sehingga kematian mendatangimu dalam keadaan seperti itu!”
  • Sabda Rasulullah Saw : “Orang yang beruntung adalah orang yang bisa mendapat nasehat atau pelajarani oleh orang lain” (HR Ibnu Majah no : 46)
  • Untuk mewaspadai fitnah-fitnah ini serta dengan bercampurnya keburukan dan kebaikan maka sungguh telah dikatakan : “Ambil yang jernih dan tinggalkan yang keruh!”

وَاللهُ يَتَوَلَّى الْجَمِيْعَ بِرِعَايَتِه-